Tutup Saat Azan, Semua Produk Dijamin Halal

Bank syariah atau hotel syariah sudah lama hadir di Batam. Kali ini, hadir supermarket berkonsep syariah yang ternyata juga pertama di Indonesia.
ASRUL RAHMAWATI, Batam
Suara musik bernuansa islami langsung menyambut begitu kaki melangkah melewati pintu I Khazanah Plaza, Selasa (14/4) lalu. Begitu nyasid itu selesai, lantunan ayat-ayat Alquran menggantikan lagu tersebut.
Musik islami dan lantunan Alquran itu tak hanya hari itu diputar lewat pengeras suata di plaza tersebut. Tapi sejak dibuka 3 April lalu, Khazanah Plaza sudah memperdengarkan musik-musik islami kepada pengunjungnya.
Di kantor pengelola lantai 2 supermarket tersebut, Pemilik Khazanah Plaza Denni Delyandri sedang membereskan sejumlah berkas saat ditemui KORAN SINDO Batam. Ia sedang mengurus berkas-berkas untuk pengajuan sertifikat Supermarket Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Saat ini kami sedang proses menuju brand Supermarket Halal, tanggal 1-3 Mei nanti kami akan melakukan grand opening sekaligus pemasangan logo halal,” tutur ayah dari lima putra itu.
Supermarket dengan brand halal itu nanti rencananya akan diresmikan oleh Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Pusat. “Nanti juga akan dibarengi dengan grand final Pekan Anak Soleh yang merupakan kegiatan berbentuk lomba. Terdiri dari lomba azan, tahfiz Alquran, dan cerdas cermat antar pesantren,” sambung General Manager Khazanah Plaza Eko Syaiful Arifin.
Menurut Denni, Khazanah merupakan satu-satunya supermarket syariah yang ada di Kepri saat ini. Bahkan pihak MUI Kepri mengatakan jika supermarketnya merupakan pionir supermarket dengan label syariah di Indonesia. Dilihat dari tampilannya, supermarket yang berada di bawah naungan PT Khazanah Ukhuwah Ritelindo itu memang berbeda dengan supermarket yang banyak di Kepri khususnya Kota Batam.
“Kami memang memiliki perbedaan yang cukup mendasar jika dibandingkan dari supermarket pada umumnya. Di sini seluruh produk yang kami jual harus mendapatkan label halal,” tutur laki-laki yang lahir di Magelang Jawa Timur ini.
Ada ketentuan khusus yang diterapkan di supermarket ini, di antaranya juga tidak boleh menjual minuman dan makanan beralkohol, rokok, pegawai perempuan yang berkerja di toko-toko tersebut harus mengenakan hijab, menutup toko saat waktu salat dan pembayaran belanja harus menggunakan uang tunai.
“Kami memang menerapkan konsep tempat perbelanjaan seperti yang ada di Mekah dan Madinah,” lanjutnya.
Supermarket dengan total 106 kios tersebut, saat ini sudah penuh. 80 kios di antaranya merupakan toko busana muslim. Nama Khazanahh sendiri, dikatakan Denni, dipilih karena mudah diingat dan menyiratkan kekayaan dan keanekaragaman. Kaya akan pilihan barang-barang yang baik dan halal.
Hal ini saling berkaitan dengan ide dibuatnya supermarket dengan konsep syariah itu. Pemiliknya melihat saat ini banyak sekali supermarket yang menjual barang-barang yang tidak jelas kehalalannya. Ia berniat untuk menjaga konsumen dengan menyediakan barang yang sudah terseleksi kehalalannya.
“Dengan tutup mata saja, konsumen mudah menemukan barang yang halal di tempat kami, jadi tidak perlu bingung jika berbelanja di sini,” ujarnya.
Selain itu, bisnis ritel saat ini bak cendawan di musim hujan, menjamur dimana-mana. Maka ia ingin membuat posisi yang jelas, untuk mampu bersaing secara sehat, bisnis baru harus berbeda dari yang sudah ada.
“Maka dengan mengusung konsep halal, kami dapat bersaing dengan mereka sekaligus melakukan syiar,” ungkapnya.
Supermarket yang terletak di Sukajadi ini, selain memiliki konsep semua barang yang dijual harus halal, juga memiliki konsep wakaf produktif. Pada tahun pertama hingga kelima 50 persen keuntungannay akan diwakafkan untuk kepentingan masyarakat. Di antaranya adalah untuk pendidikan dan kesehatan. Sedangkan pada tahun keenam, wakafnya akan dinaikkan menjadi 100 persen.
“Bisnis tidak melulu tentang duit, tapi juga bagaimana memberi manfaat bagi orang lain,” tutur laki-laki yang besar hingga menyelesaikan pendidikan di Padang ini.
Khazanah Plaza saat ini sedang berbenah. Memasuki usianya yang baru hitungan hari, Denni menyebutkan saat ini para stafnya sedang sibuk berbenah. Melengkapi barang, melakukan promosi dan sedang proses membuat space khusus untuk lahan parkir. Ia menjamin beberapa barang yang disediakan supermarketnya lebih murah jika dibandingkan di tempat lain. Bahkan saat ini sedang ada promo member bagi konsumen.
“Kami punya kartu member yang bisa digunakan untuk mendapatkan diskon bagi semua item. Cara mendaftarnya sangat mudah. Konsumen cukup membeli Majalah Ukhuwah yang terbit per dua bulan sebanyak 6 edisi. Harganya hanya Rp 195 ribu,” katanya.
Bagi Denni, Khazanah Plaza ini dapat berdiri dan ada berkat dukungan dari keluarga, orang tua dan timnya yang tangguh dan profesional. Laki-laki yang merantau ke Batam pada 2004 lalu ini mengaku sudah sering jatuh bangun di dunia bisnis. Tiga tahun setelah ia hijrah ke Batam, ia mengaku kondisi perekonomiannya gelap gulita.
“Awal karir saya di bisnis adalah jualan kerupuk goreng pakai motor. Saya beli kerupuk mentah, lalu digoreng kemudian dipasarkan ke warung-warung kecil,” kenangnya.
Berhenti jualan kerupuk, Denni juga pernah mencoba jualan klepon, gado-gado, lontong sayur, bahkan kemudian buka rumah makan padang. Ia pernah jualan kain dan jadi event organizer di beberapa acara.
“Saya sudah mencoba 8 bisnis sebelum pada akhirnya saya menemukan bisnis kek pisang villa,” katanya.
Usai sukses membuka banyak cabang kek pisang villa di kota Batam, dan berhasil membuat brand kue produksinya menjadi oleh-oleh khas Batam, Denni kembali membuat gebrakan dengan membuka supermarket berkonsep syariah. Ia punya motto hidup untuk selalu optimis dan tidak pernah ragu tiap kali mulai buka usaha.(*)